Minggu, 14 Maret 2010

Posisi manusia di antara makhluk lain (Tugas IBD 2)

1. Latar belakang

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan YME yang paling sempurna, Manusia memiliki akal yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan yg lainya ,kebanyakan ciptaan Tuhan yang ada di Bumi ini hanya memiliki nafsu. Sehingga manusia pun dinobatkan sebagai khalifah (pemimpin) di muka Bumi ini. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia).


2. TUJUAN DAN LATAR BELAKANG

Tujuan dan maksud dari penulisan ini adalah agar kita mengetahui bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa tidak hanya untuk menerima tetapi juga untuk memberi dan mengamalkannya. Karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial dan mahluk hidup yang membutuhkan mahluk hidup lainnya. Dan penulisan ini juga bermaksud agar kita mengerti dimanakah posisi kita sebagai manusia yang berada diantara banyak mahluk disup lainnya.

3. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah
Agar kita dapat mengetahui lagi tentang posisi manusia diantara makhluk lainnya .
Dapat menumbuhkan kesadaran pada diri kita untuk selalu berperilaku yang baik antara sesama manusia ataupun kepada makhluk lainnya.
Bisa dijadikan bahan referensi bagi mereka yang ingin mendalami manusia serta hubungannya dengan makhluk lain.
Dapat mengenal lebih dalam tentang dirinya sendiri dibanding makhluk lain.


4. ISI

Pengertian kita yang paling umum tentang posisi manusia diantara makhluk lainnya , jelas makhluk hidup mempunyai ciri-ciri sbagai berikur :
Membutuhkan Makanan dan Air
Bernafas
Bergerak
Dapat Tumbuh
Bereproduksi

Kadang kita menyadari, kita sebagai makhluk hidup, bukan hanya kita yang merupakan makhluk hidup. Melainkan hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi ini adalah makhluk hidup. Tumbuhan adalah makhluk hidup paling awal pada proses rantai makanan. Ia termasuk makhluk hidup karena ia bernafas, bereproduksi tumbuh, dan lainnya. Namun apakah mereka sama dengan manusia? Perbedaan manusia dengan tumbuhan sangat signifikan. Manusia dapat bergerak sangat leluasa. Lain halnya dengan tumbuhan, mereka sangat terbatas.

Bagaimana dengan hewan? Hewan dapat bergerak dengan leluasa sebagaimana manusia. Namun apa yang berbeda dari hewan? Bahwasannya hewan tidak memiliki akal yang sebagaimana manusia memilikinya. Mengapa? Akal adalah sebuah anugrah dari Allah SWT di mana manusia dapat membedakan mana manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pembedaan ini sangat luas aspeknya, ada kala di mana pembedaan ini dalam konteks prilaku. Manusia akan dapat membedakan di mana perilaku tersebut benar atau salah. Misal, mencuri adalah prilaku yang tidak baik. Bersedekah kepada orang yang kurang mampu merupakan contoh prilaku yang baik. Oleh adanya akal, maka lahirlah di dunia yang namanya Manusiawi, di mana manusia akan berpikir apakah prilaku tersebut baik atau tidak baik. Lain halnya dengan hewan, hewan yang tidak memiliki akal hanya melakukan sesuka hati demi kepentingan sendiri. Tidak peduli cara tersebut baik atau tidak baik.

Dalam pelajaran ekologi manusia, kita akan dikenalkan pada teori tentang hubungan manusia dengan alam. Salah satunya adalah anthrophosentis. Di sana dijelaskan mengenai hubungan manusia dan alam. salah satu bentuknya adalah anthoposentris. dimana manusia menjadi pusat dari alam. maksudnya semua yang ada dialam ini adalah untuk manusia.

kalau dipikir-pikir emang benar sih. buat apa coba, ada sapi, ikan, padi, kalau bukan untuk makanan kita. buat apa ada kayu, batu, pasir, kalau bukan buat bangunan untuk manusia. buat apa ada emas, berlian kalau gak dipakai oleh manusia sebagai perhiasan.

Allah SWT. juga menjelaskannya dalam Al Qur’an, bahwa semua yang ada dialam ini memang sudah diciptakan untuk kepentingan manusia.

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (al Baqarah: 29)

tapi berbeda dengan anthoroposentris yang menempatkan manusia sebagai penguasa yang memiliki hak tidak terbatas terhadap alam, maka islam menempatkan manusia sebagai rahmat bagi alam.

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”(al Anbiyaa’:107)

walaupun kita diberi kelebihan oleh Allah atas segala sesuatu di alam ini, tapi kelebihan itu tidak menjadikan kita sebagai penguasa atas alam dan isinya. Karena alam dan isinya tetaplah milik Allah. Kita hanya diberikan kekuasaan atas alam tersebut sebagai pengelola dan pemelihara, dan pemakmur.

Kemudia ketika kita berinteraksi dengan alam, tidak seperti paham antroposentris yang menghalalkan sebgala cara asal kebutuhan manusia terpenuhi, islam mengajarkan bahwa hak kita dalam memanfaatkan alam juga dibatasi oleh hak alam dan isinya itu sendiri.

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (al an’am:141)

Kita tidak boleh berlegih-lebihan dalam memanfaatkannya, sehingga menimbulkan kerusakan. seharusnya semua yang ada dialam ini kita jadikan sebagai sarana untuk berpikir akan kebesaran Allah SWT.

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (ar Ra’du: 4)


5. RANGKUMAN

Tuhan memberikan manusia kelebihan dibanding makhluk lain, hendaknya kita mensyukuri segala kelebihan yang telah diberikan, yaitu dengan memanfaatkan setiap kelebihan kita untuk hal-hal yang positif seperti mengunakan akal kita untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi seliruh umat manusia.

Setiap manusiapenting untuk dapat menghargai manusia lain dan juga menghargai alam, karena setiap manusia pasti selalu membutuhkan manusia lain untuk hidup, karena itulah manusia disebut sebagai Makhluk Sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar